Assalamualaikum..
Wah, akhirnya bisa curcol2 lagi dsini. Kali ini bahasannya "ngelamar ke BUMN sapa takut?"
Mungkin ada yang berfikir .. emang ada spesialnya ke BUMN atau kyknya biasa aja deh.
Mungkin untuk lebih jelasnya aku persempit menjadi "ngelamar ke BRI sapa takut!! "
Hmmm bagi sebagian orang mungkin biasa. Tapi bagiku ini adalah luar biasa. Why ???
Pertama, gw bukanlah sarjana ekonomi yang pastinya sangat relevan dengan dunia perbankan. Well... biarpun begitu sejak gw lulus selalu kerja diseputar perbankan. hahha. gw lulusan Fakultas Peternakan Unand. Tadinya sih pede2 aja ngelamar di Bank eh ga taunya kecemplung terus disini.
Kedua, status gw sudah menikah dan menpunyai seorang putra. Yaps !!! ini sudah bisa membuat semua perusahaan menolak anda.
Ketiga, adalah umur . November depan gw ultah ke 31...hehe.
dari ketiga faktor diatas alhamdulillah tidak membuat gw patah semangat untuk terus mencari dan mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Jujur saja lamaran ke BRI sudah dimulai dari umur 28 tahun. Yang namanya SKCK tujuannya adalah untuk lamaran BRI. Boro2 ikut ujian ... dipanggil untuk tahap seleksi awal aja kaga pernah. Fiuh
Bulan April 2014 lalu saat dapet kiriman broadcast bbm dari seorang teman gw bela-belain kirim lamaran ke BRI. Syarat-syaratnya masih bisa gw penuhin walaupun hampir diujung tanduk. Gimana enggak, soal batasan umur hampir aja gw dibawah list : "max berumur 30 belum ultah 31 saat seleksi". Gw lahirnya November, bersyukur juga yah ultahnya akhir tahun... hahaha. Perjuangannya pun ga bisa dibilang gampang, karna hari terakhir itu gw harus foto postcard dulu, setelah itu ke pos untuk kirim lamarannya. Gw ngelamar Posisi AAO (Associate Account Officer)
Beberapa minggu kemudian alhamdulillah doa gw terkabul. gw diminta datang untuk mengikuti wawancara awal. Wawancara di BRI tidak bisa dibilang gampang. Walau wawancara ga sendiri (dibuat berkelompok 4-5 orang) tetapi pertanyaannya sangat rinci. Seinget gw perkenalan diri, tentang backround kerja kita sebelumnya, kemudian pertanyaan yang bikin keringetan adalah " apa saja program kerja anda untuk mencapai target di BRI " dari 4 orang yang sama dg gw wawancara tampaknya tak satupun jawaban dari kami yang bisa membuat pewawancara puas.Haha (bahasan tentang ini nanti gw posting yah..klo sempat )
Well... tahapannya ada 5, pertama seleksi administrasi (diutamakan pengalaman marketing 2 tahun), wawancara awal, tes psikotes, wawancara akhir, dan terakhir tes kesehatan. Jangan dikira tes kesehatan kita bakal lulus dulu dari 24 orang yang hari itu tes kesehatan bareng gw, cuma 18 orang yang lulus. Seleksinya benar2 ketat.
Akhirnya sampailah moment yang ditunggu2. tanggal 14 Mei 2014 jam 17.46 hape gw berbunyi. Ternyata sms dari BRI yang bunyinya : " Yth peserta dinyatakan lulus tes kesehatan seleksi MANTRI dan AAO dipanggil utk menandatangani Perjanjian Kerja pada tgl ........." . Alhamdulillah.....sujud syukur rasanya segalanya sudah Allah permudah buatku. Jangankan orang lain yang benada negatif bertanya kenapa bisa lulus, diri ini sendiripun juga rasanya tidak percaya. Jujur saja ketika tahapan Psikotes (tes yang paling gw takuti), gw selalu perbanyak ibadah Dhuha dan Tahajud. juga bernazar puasa jika diberikan kemudahan melalui semua seleksi ini.
Apa sih yang orang fikirkan tentang seleksi di BRI?... Yap !"backingan lo siapa??, pejabatkah, ortu lo banyak duitnya apa kerabat lo kerja di BRI?"
Haduuuh ... pertanyaan itu sangat banyak dialamatkan kepada gw sewaktu teman, rekan kerja yang tau gw lulus. Alhamdulillah dari smua kerjaan yang pernah gw lalui belum satupun yang memakai jasa backingan. hahahaha. boleh percaya boleh ga, tapi klo mau backingan sih, gw maunya masuk program PPS aja yg gradenya jauh diatas AAO biasa. Tapi sayangnya ga punya...
Well... akhir kata melalui tulisan ini aku mau memberikan semangat buat temen-temen yang diluar sana yang masih mencari dan mencari yang terbaik, terkhusus buat ibu-ibu muda yang aktif sepertiku untuk terus optimis bahwa pasti ada tempat yang bagus untuk kita berkarya asalkan terus berusaha. Jangan pesimis karna status sekarang sudah menikah, punya anak...tapi yakinlah disinilah kekuatan kita. Seorang ibu mempunyai power yang karna luarbiasa untuk bertahan dan memberikan yang terbaik. Mungkin inilah yang dilihat dari bapak2 yang mewawancarai aku waktu itu. Fact : bahkan karna sudah mempunyai anak gw dtempatkan masih dikota yang sama, sedangkan teman2 yang lain ditempatkan diluar kota. Alhamdulillah....
Semangat Ibu2.... jadilah Kartini masa depan yang dapat dibanggakan keluarga dan perusahaan tempat anda bekerja
-konbanwa-